LEPAK JAP AND TENANGKAN MINDA

Monday, June 21, 2010

Menyesal tak datang di awal......


Marilah sejenak menundukkan hati kita, menundukkan kepala kita. Marilah kita sama-sama mengenangkan orang yang paling berjasa kepada diri kita. Orang yang kini usianya kian tua, kian tak bermaya. Munculkanlah wajah kedua ibu
bapa kita. Biar kita benar-benar berasa mereka ada dekat dengan kita.

Ingatlah dulu ketika kita berada 9 bulan dalam perut ibu ketika ibu masih muda. Walaupun berjalan berat… susah berbaring… berdiri pun sakit… ibu tetap tersenyum setiap kali membelai perutnya. Bahagia kita berada di rahimnya.

Ayah semangat ke sana sini mencari nafkah untuk kita yang bakal lahir.
Sembilan bulan di rahim ibu… menjelang kita lahir ke dunia… ibu sakit tak terperi. Tidak tahu samada akan hidup atau mati. Meregang nyawa. Bersimbah air mata. Keringat… darah. Itulah saat kita lahir ke dunia.

Tetapi tidak ada keluhan. Walaupun sakit dan hampir mempertaruhkan nyawanya. Didekatnya diri kita… dipeluk… diciumi… dihitung jari-jari kita. Penuh cinta. Siang malam dijaga. Rela ibu tidak makan asal kita makan. Ingatlah ketika ibu sedang makan, kita membuang kotoran… tidak jijik. Kalau kita sakit, ibu resah… sepanjang malam tidak tidur. Rela menukarkan nyawanya agar kita panjang umur. Ayah mencari nafkah agar kita mampu ke sekolah. Ke sana sini berusaha keras agar kita memiliki kasut… agar kita memiliki beg… seperti anak-anak yang lain. Walaupun orang tua kita banyak dosa… tetapi tetap ingin kita selamat. Semakin lama kita semakin besar. Apa yang kita lakukan untuk menggembirakan hatinya?

Mulut kita seperti pisau yang sentiasa menghiris hatinya. Bulat mata…terjegil kita merenung mereka setiap kali berbicara. Kekadang menghentak lantai dan dinding memarahi mereka.
Ada yang menganggap ibunya sebagai pembantu sahaja. Di arah ke sana sini. Ada yang menganggap ayah seperti kuli. Dibohongi… didustakan.

Berapa belas dan puluh tahun kita menzalimi ibu bapa kita. Akan datang sampai saat kita berpisah… kenanglah ketika ibu bapa sudah terbaring menjadi mayat.

Kenangkanlah orang yang mengandung kita sudah terbujur kaku. Matanya sudah tertutup. Kulitnya berkedut.. kerepot. Tubuhnya sudah dingin membeku. Kita tidak lagi mendengar suaranya. Tidak lagi mendengar doa doanya.

Ketika kain kapan menutup tubuhnya… kita tidak lagi mampu mencium tangannya…tidak lagi mampu membawa ole-ole kesukaannya. Tidak ada lagi orang yang selama ini berkorban lahir dan batin untuk kita. Ketika orang tua kita sudah dimasukkan ke dalam kubur… hanya tinggal batu nisan yang mampu kita lihat.

Kita tidak tahu…adakah orang tua kita bangga atau kecewa melahirkan diri kita.
Ada air susu yang dibalas dengan air tuba. Belaian dibalas dengan herdikan… pengorbanan dibalas dengan penghinaan. Ada yang menghina ibu bapanya. Jarang ingin berbicara dengannya dengan lembut. Anak derhaka…di dunia ini pasti dibalas oleh Allah.
Jangan-jangan kita sengsara adalah disebabkan derhaka kepada ibu bapa. Hati-hatilah…jangan sampai hidup kita sengsara sepanjang hayat.
Bertekadlah untuk menjadi anak yang tahu berbakti… yang taat… yang
membalas jasa. MENYESAL TIDAK PERNAH DATANG DI AWAL.

Wahai saudaraku.
Jadikanlah keberadaan kita di sini menjadi kebanggaan ibu bapa. Tidak ada orang tua yang sempurna. Tetapi relakah melihat orang tua kita sengsara? Dikubur tersiksa….di akhirat menjadi ahli neraka (nauzubillah).

Beristighfarlah…. beristighfarlah… Astaghfirullah al adzhim… sambil ingat dosa kita pada orang tua. Istighfarlah saudara.. Astaghfirullah al adzhim… minta ampun kepada Allah…
kenangkan kezaliman kita pada orang tua … sambil beristighfar… Astaghfirullah al adzhim…

0 comments: